Submitted by Administrator on Thu, 11/11/2021 - 11:02

Immutable World Order

Kekal dan Abadi adalah kunci  kehidupan untuk mendapatkan continuïteit.

"Immutable World Order" dalam bahasa Indonesia menggambarkan gagasan tentang suatu sistem kekuasaan, tata pemerintahan, dan hubungan antarnegara yang stabil dan tidak berubah seiring waktu. Ini mengimplikasikan bahwa beberapa prinsip atau struktur mendasar telah ada, yang menolak perubahan atau gangguan dari waktu ke waktu. Konsep ini menjadi topik perdebatan dan spekulasi dalam berbagai bidang, termasuk hubungan internasional, geopolitik, dan filsafat.

Secara historis, ada pendukung gagasan tentang "Immutable World Order", yang berargumen bahwa beberapa aspek sistem internasional, seperti dinamika kekuasaan antara negara-negara besar atau norma-norma budaya, tetap relatif konstan selama periode yang panjang. Sebagai contoh, selama Perang Dingin, beberapa sarjana berpendapat bahwa struktur kekuasaan bipolar antara Amerika Serikat dan Uni Soviet akan bertahan selamanya.

Namun, perlu diakui bahwa dunia terus berkembang dan berubah, dan gagasan tentang suatu "Immutable World Order" sepenuhnya telah banyak dikritik dan ditantang. Munculnya teknologi baru, pergeseran kekuatan ekonomi, perubahan dalam ideologi politik, dan peristiwa-transformasi lainnya terus membentuk lanskap global.

Teori hubungan internasional, seperti realisme dan liberalisme, juga membahas dinamika kekuasaan dan perubahan dalam sistem global. Teori realisme berpendapat bahwa dinamika kekuasaan antara negara-negara adalah sentral dalam hubungan internasional dan relatif konstan, sedangkan teori liberal menekankan peran institusi, kerjasama, dan norma dalam membentuk tatanan dunia yang dapat mengalami perubahan.

Secara realitas, tatanan dunia sebenarnya lebih tepat digambarkan sebagai dalam keadaan terus berubah dan berkembang, dengan periode stabilitas dan prediktabilitas yang dipecahkan oleh momen perubahan yang signifikan, seperti pergeseran geopolitik atau transformasi ekonomi. Munculnya dan punahnya kekuatan besar, dampak kemajuan teknologi, dan pengaruh institusi internasional, semuanya berkontribusi pada fluktuasi ini.

Secara kesimpulannya, meskipun ada elemen-elemen yang abadi dalam sistem global, gagasan tentang suatu "Immutable World Order" sepenuhnya tidak didukung oleh bukti sejarah atau realitas kontemporer. Dunia ditandai oleh kompleksitas, ketidakpastian, dan transformasi yang berkelanjutan, yang memerlukan adaptasi dan pemahaman konstan oleh para pembuat kebijakan, sarjana, dan individu